djalaluddin airport

Minggu, 07 Juni 2009

SEJARAH PERKEMBANGAN BANDARA DJALALUDDIN

Bandar Udara Djalaluddin Gorontalo dulu pelabuhan udara tolotio terletak pada jazirah utara pulau sulawesi yaitu desa tolotio kecamatan Tibawa Kabupaten Gorontalo dahulu masuk wilayah propinsi Sulawesi Utara.
Bandar udara berjarak 18km dari ibukota kabupaten Limboto dengan koordinat 00 38' 18" LU dan 122 51' 08" BT, dengan ketinggian diatas permukaan laut 18m adalah merupakan pintu gerbang utama transportasi udara yang melayani daerah provinsi Gorontalo dengan ibukota negara dan kota ptovinsi lainnya di wilayah Republik Indonesia.
Bandar udara merupakan salah satu prasarana transportasi dimana semua aktifitas antar moda pelayanan dan pengguna jasa angkutan udara bertemu. Bandar udara harus didukung oleh fasilitas penunjang keselamatan penerbangan dan fasilitas komunikasi dan navigasi udara yang memadai.
Selain itu juga memerlukan pengaturan penyediaan tanah, ruang udara dan lingkungan yang dapat menjamin terlaksanannya operasi penerbangan yang memenuhi persyaratan keselamatan penerbangan(KKOP)
Pendaratan pesawat terbang pertama kali di daerah gorontalo pada tahun 1954 dengan pesawat udara jenis ALBATROS(Amphibi) dilapangan terbang AIR ILUTA di kecamatan Batudaa Kabupaten Gorontalo dalam rangka meninjau pelaksanaan pekerjaan pembangunan lapangan udara di desa Tolotio oleh Direktorat Pekerjaan Umum. Saat itu untuk keperluan transportasi militer dalam menyatukan dan mempertahankan wilayah teritorial NKRI. Selanjutnya seiring dengan selesainya pekerjaan rintisan pembangunan lapangan udara, maka pada tahun 1956 pesawat jenis DC-3 Dakota mendarat dilapangan desa Tolotio yang masih dalam konstruksi pengerasan dasar (onderlaag).
Dengan fasilitas sederhana lapangan udara Tolotio yang semula berfungsi sebagai pelabuhan udara militer juga berfungsi sebagai pelabuhan udara komersial yang dikelola oleh Direktorat Jendral Perhubungan Udara. Perubahan nama pelabuhan udara Tolotio menjadi Pelabuhan udara Djalaluddin terjadi pada tahun 1978 yang berdasarkan usulan fraksi ABRI di DPRD kabupaten Gorontalo tentang perubahan nama Tolotio menjadi Djalaluddin. Nama Djalaluddin diambil dari nama seorang penerbang TNI-AU yang merupakan putra terbaik Indonesia yang berasal dari daerah Gorontalo yaitu" LETKOL PNB DJALALUDDIN TANTU" yang dinyatakan gugur dalam operasi Dwikora tahun 1958 di Malaysia, beliau hilang bersama pesawat Hercules yang dikemudikannya, sehinnga menjadi Bandar Udara Djalaluddin Gorontalo. Selanjutnya sejalan dengan perkembangan pembangunan hingga bandara dapat didarati oleh pesawat jenis TWIN OTTER, CASSA AVIOCAR 212, FOKKER 27, BOEING 737 SERIES, MD 90, serta C 130 HERCULES.

DATA BANDARA

NAMA BANDARA : DJALALUDDIN AIRPORT TELEPON : (0435)890494
FAXIMILE : (0435)890494

ALAMAT : JL.SATRIA ANGKASA NO.274 PO.BOX 5252 - GORONTALO 96251
RWY : 2250M x 30M
PCN : 39 F/C/X/T (MTOW = 70 TON)

PENERBANGAN YANG BEROPERASI : LION AIR
, SRIWIJAYA AIR, BATAVIA AIR, MERPATI AIR, EXPRES AIR,
FASILITAS BANDARA : HOTEL DI KOTA, RESTAURANT DI BANDARA, TRANSPORTASI TAXI BANDARA, PELAYANAN KESEHATAN KELAS III, KARANTINA HEWAN DAN TUMBUHAN KELAS III, PELAYANAN KARGO